Nama : Ika Nur Afifah
NIM : 16313168
Fakultas : FITB
Moderator : Maria Selena
Pembicara : Gita Wirjawan
Semangat kemahasiswaan kental dan identik akan nilai kearifan lokal.
Saat ini, Indonesia butuh pemimpin-pemimpin yang
bisa mengerti kebutuhan perekonomian rakyatnya, yang
nantinya diharapkan kondisi perekonomian rakyat dapat berjalan dengan benar.
Dalam seminar tersebut beliau menyampaikan suatu motivasi yang
berisi “Ketika Anda menginginkan sesuatu,
maka Anda harus mendapatkannya”.Semangat juang itulah yang
berhasil membawa tim bulutangkis Indonesia
dapat kembal imeraih kemenangan saat bertanding beberapa hari yang lalu.
Indonesia membutuhkan suatu Demokrasi, Pluralisme,
Kesejahteraan, dan Pemerataan pada sistem pemerintahannya.“Bangsa yang
pemudanya menghilangkan nilai kearifan lokal, maka bangsa itu ialah bangsa yang
kehilangan jati dirinya.” Kita patut bangga dengan apa yang kita miliki, karena kita harus yakin bahwa suatu saat negara ini akan menjadi negara maju sebab negara ini telah memiliki banyak kelebihan dari sumber daya dan letaknya
yang strategis. Seharusnya pemuda Indonesia saat ini mampu mengolah sumber daya yang
mereka miliki menjadi suatu produk kebanggaan negeri yang
dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri. Bahan dasar yang
bernilai jual rendah akan bernilai jual tinggi ketika kita dapat memberdayakan sumber daya
yang ada dengan sebaik-baiknya. Sangat disayangkan ketika kita kaya akan sumber daya,
namun kita tidak dapat memanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan kita sendiri.
Perkembangan teknologi saat ini sedang gencar-gencarnya melanda perkembangan Globalisasi,
untuk itu kita butuh pemuda-pemuda hebat yang dapat memanfaatkan sumber daya yang
kita miliki menjadi suatu produk teknologi yang dapat memenuhi kebutuhan teknologi dalam negeri serta menjadi suatu sumber penghasilan terbesar negara untuk menuntaskan permasalahan negara ini dari masalah perekonomian. Dari
segi pendidikan mungkin bangsa ini telah memenuhi seluruh aspek yang
diperlukan. Namun memang dari segi pendanaan yang menjadi kelemahan dari proses
pembuatan teknologi itu sendiri.
“Kita harus bisa berbudaya yang
penuh dengan kebanggaan dalam berbangsa.” Indonesia kaya akan budaya dan suku bangsa,
untuk itu sukseskan Eksportasi Budaya karena hal itu dapat menjadi alat untuk pencerahan keberhasilan kebudayaan dalam mengangkat kesejahteraan bangsa.
“Indonesia butuh pemimpin yang
dapat menjawabTantangan!! Jadilah Garuda yang kreatif, tampil berteknologi,
serta memiliki semangat kebangsaan yang tinggi..!! Jadilah seorang pemimpin yang
berbangsa dan menghargai nilai-nilai kearifan lokal.Sebab, Kepentingan Rakyat adalah
SEGALANYA”
Pembicara :Wanadri
Cinta Indonesia..!!
Indonesia ini kaya.Yaa, Indonesia memang kaya akan segalanya..
Indonesia kaya akan potens ialam. Wilayahnya yang luas,
begitu juga dengan letaknya yang setrategis.
Indonesia begitu ISTIMEWA.
Kita sebagai warga negara wajib untuk SadarDiri, Sadar Lingkungan,
serta Sadar akan Tujuan.
Merdeka Bangsaku. Merdeka Negeriku.
Aku Cinta Indonesiaku..!!
Pembicara : Tri Mumpuni
Integritas dan Kompetensi untuk kemandirian dan kesejahteraan bangsa. Integritas dan kompetensi memerlukan dua aspek
yang tak dapat dipisahkan,
yaitu pikiran dan perasaan. Ketika pikiran berkembang tanpa didukung dengan adanya perasaan,
maka munculah suatu keegoisan pribadi tanpa mementingkan hak orang lain. Dan
sebaliknya ketika perasaan hadir tanpa suatu pemikiran maka akan hadir kesia-siaan.
Banyak potensi yang dapat digali di
dalam negeri, namun pada kenyataannya mereka hidup menjadi kuli di
negeri sendiri. Banyak sekali potensi-potensi yang
belum dapat dimanfaatkan secara maksimal. Pendidikan yang
belum sepenuhnya dapat dinikmati oleh para generasi muda dan potensi alam yang
belum dapat dijamah untuk kemajuan berbagai teknologi dan kebutuhan dalam negeri.
Dalam ilmu perekonomian secara umum semakin tinggi tingkat pertumbuhan maka semakin tinggi
pula tingkat ekonomi suatu negara. Pertumbuhan harus terikat dan terbatas pada nilai
optimal untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat lokal.
Definisi Kewirausahaan Sosial,
bahwa setiap orang adalah unik. Jadi, ekonomi adalah setiap orang melakukan apa yang
disukainya dengan sebaik-baiknya. Menggunakan logika dan mempunyai empati.Namun,
pada saat ini sistem ekonomi tidak lagi manusiawi. Seorang wirausahawan harus memiliki visi untuk memanusiakan sistem ekonomi.
Siapa lagi yang
akan mensejahterakan dan memakmurkan bangsa ini jika bukan rakyatnya sendiri. Berfikir
demi kemajuan negara ini, namun tetap menggunakan hati dalam menyikapi guna kemaslahatan insani.
Pembicara :Saska
Riset Indie (penelitian kolektif),
mempergunakan ilmu riset/penelitian guna memperoleh suatu informasi. Salah
satu penggunaan penelitian ini akan digunakan nanti pada 20 September 2013
dalam kegiatan Angkot Day. Riset ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana pemanfaatan sarana alat transportasi dari pemerintah guna penertiban lalu lintas
yang
mengacu pada semakin melonjaknya pemakai kendaraan pribadi sebagai alat transportasi.
Sebagai mahasiswa kita dituntut untuk dapat menemukan sedikit banyak penyelesaian permasalahan
yang ada pada lingkungan sekitar. Gunakan kampus sebagai wahana sosial yang
akan memberi bekal ketika kita telah menjadi bagian dari masyarakat yang
memiliki andil akan kemajuan bangsa dan negara ini.
Pada dasarnya sesuatu hal yang
besar dimulai dari sesuatu hal yang kecil. Perubahan demi
perubahan akan tampak ketika permasalahan-permasalahan kecil teratasi dan kita akan siap untuk memberantas permasalahan
yang lebih besar ketika kita telah belajar bagaimana mengatasi banyak permasalahan kecil.
0 komentar:
Posting Komentar