Resume Seminar OSKM ITB 2013

Jumat, 23 Agustus 2013


Nama: Latifah Nurrahmah Juhara
NIM : 19913058
Fakultas: SAPPK 

Resume Seminar I OSKM ITB 2013
Pembicara : Bapak Gita Wirjawan (Menteri Perdagangan Republik Indonesia)
Moderator : Maria Selena
Indonesia Esok
Indonesia memerlukan pemimpin yang mengerti kepentingan dan kebutuhan rakyatna. Untuk itu, mahasiswa sebagai calon pemimpin-pemimpin masa depan harus memiliki semangat kemahasiswaan yang kental dengan kearifan lokal untuk mengerti dan memahami budaya dan komunitas lokal.Pemimpin yang memiliki sifat kearifan lokal maka ia akan mencintai budaya dan akan memajukan potensi daerah.
Indonesia memiliki budaya yang kaya, kemajuan ekonomi yang cukup pesat, tapi Indonesia juga membutuhkan kemajuan teknologi, inilah salah satu hal yang harus diperbaiki mahasiswa untuk memajukan kesejahteraan bangsa.
Rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini mencapai 46% pada 2012 dan itu merupakan pertumbuhan yang baik.
Selain dengan mengembangkan teknologi, juga dengan menggunakan produk Indonesia. Budaya “Murah tapi kenyang” yang saat ini berlaku merupakan budaya yang salah parkir di Indonesia, yang tepat adalah kebanggaan atas produk sendiri.
Kesejahteraan suatu bangsa saat dipengaruhi oleh perekonomian bangsa tersebut.
Selain pemimpin yang memiliki sifat kearifan lokal, Indonesia juga membutuhkan pemimpin yang mampu menjawab tantangan jaman.
ITB merupakan salah satu mesin pencetak pemimpin-pemimpin bangsa di masa depan untuk Indonesia lebih baik.
“Jadilah garuda-garuda Indonesia yang kreatif, terampil dan berteknologi yang berdasarkan semangat berkebangsaan”
  

Resume Seminar II OSKM ITB 2013
Pembicara : Indra Hidayat (Wanadri)
Moderator : Maria Selena
Cinta Tanah Air
Indonesia memiliki daratan dan peraian yang sangat luas. Pada awalnya ketika proklamasi, Indonesia hanya diakui memiliki 92 pulang yang berada dibagian-bagian luar Indonesia. Jadi masih ada laut internasional diantara pulau-pulau di Indonesia.
Namun, setelah diadakan Deklarasi Juanda, luas wilayah Indonesia menjadi 3x lipat dari sebelumnya. Maksudnya semua pulau-pulau yang ada di Indonesia diakui sebagai wilayah Indonesia, sehingga Indonesia memiliki jumlah pulau yang sangat banyak, yakni mencapai ± 17.504 pulau.
Saat ini, Indonesia memiliki 34 provinsi dan ± 456 Kabupaten/Kota.
Indonesia memiliki banyak keistimewaan dilihat dari segi alam, seperti bioregional, yang menyebabkan Indonesia memiliki banyak flora dan fauna yang mirip dengan di Australia dan Asia. Selain itu, memiliki garis pantai terpanjang ke-2 di Dunia setelah Kanada. Indonesia juga memiliki sungai-sungai yang beragam, kawasan karst, medan khas kawasan bersalju di daerah tropis dan banyak gunung berapi.
Namun, Indonesia juga memiliki banyak tantangan, salah satunya akulturasi dan invasi, serta bencana alam yang disebabkan keberadaan Indonesia secara geografis dan juga astronomis.
Untuk itu, karena keberagaman alam Indonesia, sebagai seorang Mahasiswa harus mengenali keberagaman alam Indonesia tersebut untuk menambah kecintaan terhadap tanah air.
“Kenali, menyebarlah dan kita bisa berkontribusi”


 Seminar III OSKM ITB 2013
Pembicara : Ibu Tri Mumpuni
Moderator : Maria Selena
Integritas dan Kompetensi Alumni ITB untuk Kemandirian dan Kesejahteraan Bangsa
Integritas dan kompetensi membutuhkan pengetahuan (logika) dan perasaan (empati). Salah satunya tidak dapat berdiri sendiri.
Integrasikan diri untuk memajukan bangsa. Listrik di Indonesia cukup melimpah, tapi masih banyak daerah-daerah di Indonesia yang belum bisa menikmati lisrik. Ini salah satu tugas kita.
Ekonomi sangat berperan penting dalam kesejahteraan bangsa. Salah satu solusi dari perekonomian di Indonesia yakni dengan kewirausahaan sosial. Karena setiap orang adalah unik, maka kewirausahan ini akan menjadi solusi yang baik, akan menghasilkan banyak peluang.
Ekonomi yang berlaku harus berperikemanusiaan. Tapi sayangnya, saat ini tidak manusiawi. Karena saat ini komunitas lokal dilupakan, namun sumber daya lokal terus dieksploitasi, yang akhirnya menimbulkan banyak kemiskinan.
Integritas sangat dibutuhkan untuk Indonesia lebih baik.

Seminar IV OSKM ITB 2013
Pembicara : Saska (Riset Indi)
Moderator : Maria Selena
Riset Indi merupakan sebuah komunitas yang bergerak di bidang penelitian teknologi, ekonomi, sosial dan media. Riset Indi bersifat independen.
Beberapa kegiatan risei indi antara lain, pengembangan kembali kamera polaroid, belajar seni potret instan, Animatronik dan Angkot Day.
Pengalaman  yang digunakan dalam komunitas ini banyak didapatkan dari luar kampus, maksudnya dari luar kegiatan akademik.
Belajar dikelas dengan baik, tapi jangan lupa juga berorganisasi. Karena bukan hanya hardskill yang dibutuhkan kelak di dunia karir, tapi juga softskill yang baik.
Persiapkan diri kita untuk masa depan, lakukan apa yang bisa kita lakukan.
Kita tidak tahu kapak akan mati, untuk itu persiapkan apa yang akan kita tinggalkan.
“Indonesia perlu pahlawan yang sesungguhnya, bukan sekedar pahlawan-pahlawan yang sering muncul ti TV”


Esensi dan Proses Tugas Angkatan
Pada pembuatan formasi #UntukIndonesia di saraga Jum’at 23 Agustus 2013, saya berada pada formasi huruf I pada kata ‘I’ndonesia. #UntukIndonesia memiliki arti apa yang kita lakukan, sebagai mahasiswa merupakab bentuk abdi kita kepada Indonesia demi kesejahteraan bangsa. Tidak mudah untuk membuat formasi tersebut, apalagi dengan peserta lebih dari 3000 orang. Dibutuhkan kerjasama dan koordinasi yang sangat  baik. Baik itu antar PJ, antar peserta, atau antara PJ dan peserta. Seperti halnya dalam kehidupan sehari-hari, begitu banyak orang yang ada disekitar kita, dan tidak semua orang itu sama dengan kita dan sepaham dengan kita, kita membutuhkan keterampilan dalam kerjasama tim untuk mengahasilkan harmoni.
Proses pembuatan karakter #untukindonesia ini dimulai dengan memilih PJ kelompok, pada kelompok 73, terpilih syarif sebagai PJ. Kemudian PJ melakukan koordinasi dengan PJ dari kelompok lain. Setelah PJ-PJ ini berkumpul, maka ditunjuk PJ tiap huruf dan PJ keseluruhan. Setelah tiap-tiap PJ melakukan koordinasi, maka PJ pada tiap kelompok, mempublikasikan pada anggota kelompoknya mengenai posisi dan atribut apa yang harus digunakan. Setelah itu, dibuatlah karakter #untukindonesia dengan kerjasama dan koordinasi yang telah direncanakan.

0 komentar:

Posting Komentar