Nama: Latifah Nurrahmah Juhara
NIM : 19913058
Fakultas: SAPPK
Resume Seminar I
OSKM ITB 2013
Pembicara :
Bapak Gita Wirjawan (Menteri Perdagangan Republik Indonesia)
Moderator :
Maria Selena
Indonesia Esok
Indonesia
memerlukan pemimpin yang mengerti kepentingan dan kebutuhan rakyatna. Untuk
itu, mahasiswa sebagai calon pemimpin-pemimpin masa depan harus memiliki
semangat kemahasiswaan yang kental dengan kearifan lokal untuk mengerti dan
memahami budaya dan komunitas lokal.Pemimpin yang memiliki sifat kearifan lokal
maka ia akan mencintai budaya dan akan memajukan potensi daerah.
Indonesia
memiliki budaya yang kaya, kemajuan ekonomi yang cukup pesat, tapi Indonesia
juga membutuhkan kemajuan teknologi, inilah salah satu hal yang harus
diperbaiki mahasiswa untuk memajukan kesejahteraan bangsa.
Rata-rata
pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini mencapai 46% pada 2012 dan itu merupakan
pertumbuhan yang baik.
Selain dengan
mengembangkan teknologi, juga dengan menggunakan produk Indonesia. Budaya
“Murah tapi kenyang” yang saat ini berlaku merupakan budaya yang salah parkir
di Indonesia, yang tepat adalah kebanggaan atas produk sendiri.
Kesejahteraan
suatu bangsa saat dipengaruhi oleh perekonomian bangsa tersebut.
Selain pemimpin
yang memiliki sifat kearifan lokal, Indonesia juga membutuhkan pemimpin yang
mampu menjawab tantangan jaman.
ITB merupakan
salah satu mesin pencetak pemimpin-pemimpin bangsa di masa depan untuk
Indonesia lebih baik.
“Jadilah
garuda-garuda Indonesia yang kreatif, terampil dan berteknologi yang
berdasarkan semangat berkebangsaan”
Resume Seminar
II OSKM ITB 2013
Pembicara :
Indra Hidayat (Wanadri)
Moderator :
Maria Selena
Cinta Tanah Air
Indonesia
memiliki daratan dan peraian yang sangat luas. Pada awalnya ketika proklamasi,
Indonesia hanya diakui memiliki 92 pulang yang berada dibagian-bagian luar
Indonesia. Jadi masih ada laut internasional diantara pulau-pulau di Indonesia.
Namun, setelah
diadakan Deklarasi Juanda, luas wilayah Indonesia menjadi 3x lipat dari
sebelumnya. Maksudnya semua pulau-pulau yang ada di Indonesia diakui sebagai
wilayah Indonesia, sehingga Indonesia memiliki jumlah pulau yang sangat banyak,
yakni mencapai ± 17.504 pulau.
Saat ini,
Indonesia memiliki 34 provinsi dan ± 456 Kabupaten/Kota.
Indonesia
memiliki banyak keistimewaan dilihat dari segi alam, seperti bioregional, yang
menyebabkan Indonesia memiliki banyak flora dan fauna yang mirip dengan di
Australia dan Asia. Selain itu, memiliki garis pantai terpanjang ke-2 di Dunia
setelah Kanada. Indonesia juga memiliki sungai-sungai yang beragam, kawasan
karst, medan khas kawasan bersalju di daerah tropis dan banyak gunung berapi.
Namun, Indonesia
juga memiliki banyak tantangan, salah satunya akulturasi dan invasi, serta
bencana alam yang disebabkan keberadaan Indonesia secara geografis dan juga
astronomis.
Untuk itu,
karena keberagaman alam Indonesia, sebagai seorang Mahasiswa harus mengenali
keberagaman alam Indonesia tersebut untuk menambah kecintaan terhadap tanah
air.
“Kenali,
menyebarlah dan kita bisa berkontribusi”
Seminar III OSKM
ITB 2013
Pembicara : Ibu
Tri Mumpuni
Moderator :
Maria Selena
Integritas dan
Kompetensi Alumni ITB untuk Kemandirian dan Kesejahteraan Bangsa
Integritas dan
kompetensi membutuhkan pengetahuan (logika) dan perasaan (empati). Salah
satunya tidak dapat berdiri sendiri.
Integrasikan diri
untuk memajukan bangsa. Listrik di Indonesia cukup melimpah, tapi masih banyak
daerah-daerah di Indonesia yang belum bisa menikmati lisrik. Ini salah satu
tugas kita.
Ekonomi sangat
berperan penting dalam kesejahteraan bangsa. Salah satu solusi dari perekonomian
di Indonesia yakni dengan kewirausahaan sosial. Karena setiap orang adalah
unik, maka kewirausahan ini akan menjadi solusi yang baik, akan menghasilkan
banyak peluang.
Ekonomi yang
berlaku harus berperikemanusiaan. Tapi sayangnya, saat ini tidak manusiawi. Karena
saat ini komunitas lokal dilupakan, namun sumber daya lokal terus
dieksploitasi, yang akhirnya menimbulkan banyak kemiskinan.
Integritas
sangat dibutuhkan untuk Indonesia lebih baik.
Seminar IV OSKM
ITB 2013
Pembicara : Saska
(Riset Indi)
Moderator :
Maria Selena
Riset Indi
merupakan sebuah komunitas yang bergerak di bidang penelitian teknologi,
ekonomi, sosial dan media. Riset Indi bersifat independen.
Beberapa
kegiatan risei indi antara lain, pengembangan kembali kamera polaroid, belajar
seni potret instan, Animatronik dan Angkot Day.
Pengalaman yang digunakan dalam komunitas ini banyak
didapatkan dari luar kampus, maksudnya dari luar kegiatan akademik.
Belajar dikelas
dengan baik, tapi jangan lupa juga berorganisasi. Karena bukan hanya hardskill
yang dibutuhkan kelak di dunia karir, tapi juga softskill yang baik.
Persiapkan diri
kita untuk masa depan, lakukan apa yang bisa kita lakukan.
Kita tidak tahu
kapak akan mati, untuk itu persiapkan apa yang akan kita tinggalkan.
“Indonesia perlu
pahlawan yang sesungguhnya, bukan sekedar pahlawan-pahlawan yang sering muncul
ti TV”
Esensi dan Proses Tugas Angkatan
Pada pembuatan
formasi #UntukIndonesia di saraga Jum’at 23 Agustus 2013, saya berada pada
formasi huruf I pada kata ‘I’ndonesia. #UntukIndonesia memiliki arti apa yang
kita lakukan, sebagai mahasiswa merupakab bentuk abdi kita kepada Indonesia
demi kesejahteraan bangsa. Tidak mudah untuk membuat
formasi tersebut, apalagi dengan peserta lebih dari 3000 orang. Dibutuhkan
kerjasama dan koordinasi yang sangat
baik. Baik itu antar PJ, antar peserta, atau antara PJ dan peserta.
Seperti halnya dalam kehidupan sehari-hari, begitu banyak orang yang ada
disekitar kita, dan tidak semua orang itu sama dengan kita dan sepaham dengan
kita, kita membutuhkan keterampilan dalam kerjasama tim untuk mengahasilkan
harmoni.
Proses
pembuatan karakter #untukindonesia ini dimulai dengan memilih PJ kelompok, pada
kelompok 73, terpilih syarif sebagai PJ. Kemudian PJ melakukan koordinasi
dengan PJ dari kelompok lain. Setelah PJ-PJ ini berkumpul, maka ditunjuk PJ
tiap huruf dan PJ keseluruhan. Setelah tiap-tiap PJ melakukan koordinasi, maka
PJ pada tiap kelompok, mempublikasikan pada anggota kelompoknya mengenai posisi
dan atribut apa yang harus digunakan. Setelah itu, dibuatlah karakter
#untukindonesia dengan kerjasama dan koordinasi yang telah direncanakan.
0 komentar:
Posting Komentar